Picture
Menulis Kilat Dengan Metode Merekam.
Banyak penulis (termasuk saya) awalnya merupakan seorang yang sangat merasa kesulitan menulis artikel apalagi yang temanya sudah di atur-atur. Pernah suatu kali ada kompetisi menulis artikel di media massa yang melibatkan ribuan mahasiswa. Artikel itu hanya akan memuat dua artikel setiap hari dengan tema yang sebelumnya sudah ditentukan, waktu itu temanya pendidikan. Dua kali saya kirim artikel itu tidak dimuat alias di tolak. Segera saya temukan kelemahan saya, ternyata saya tidak memiliki argument yang lebih baik untuk mendukung naskah artikel tersebut.
Kemudian saya mencari akal, saya menemui seorang senior yang paling jago dalam hal diskusi dan saya mengajaknya berbincang-bincang tentang pendidikan. Harus saya akui ia amat menarik bicaranya dan kosakatanya luas. Sejam kemudian saya membaca ulang catatan kecil hasil diskusi sambil mengingat perkataannya yang masih terekam dalam ingatan saya. Sebentar kemudian jadilah dua artikel. Kemudian saya kirim dua-duanya, satu pake nama teman. Dua-duanya dimuat. Dari itulah saya menemukan satu metode bagus untuk belajar menulis.
“Bertahun-tahun saya belajar menulis tapi nggak bisa-bisa. Emang gimana sih caranya menulis itu?” tanya seseorang pada saya sesaat setelah mengisi sebuah diskusi tentang menulis. Saya jelaskan banyak hal dan dia terlihat tidak percaya dan berkata bahwa menulis hanya bisa dilakukan oleh mereka yang berbakat saja. Di ujung kalimatnya ia menyindir bahwa saya tak jauh beda dengan gurunya di kelas yang hanya bisa teori dan teori.
“Kamu serius ingin menjadi penulis?” tantang saya dengan sedikit kalap.
“Iya,” sambutnya ketus sekali, “tapi, sekarang kayaknya udah putus asa.”
“Boleh tau apa yang ingin kamu tulis?”
“Cerpen. Saya punya satu kisah yang menurut saya paling menarik. Saya ingin membagi cerita ini pada orang lain.”
Dari cara ngomongmu, kamu punya bakat besar menjadi penulis, bego!, “Tentang apa?”
“Kisah cinta.” Jawabnya. Dasar AbG!
Saya ajak dia ke sudut, “Boleh saya mendengar sedikit ceritamu?” Jangan tanya kenapa!
Dia lalu bercerita dengan singkat tentang kisahnya dan memang seru. Setelah itu saya memberitahukannya bahwa saya merekam semua ceritanya dengan ponsel dan saya meminta waktu sebentar untuk menuliskannya ke dalam kertas.
Setelah itu saya edit, ditambah dan dikurangi serta didramatisir sehingga jadilah sebuah cerpen yang menarik. Metode ini bisa dijadikan sebagai salah satu cara untuk menulis cerpen. Jangan dulu berpikir bahwa cerpen kita tidak bagus atau tidak menarik. Semua kisah masing-masing memiliki keunikan dan daya tarik yang berbeda. Jadi, kalau ada orang yang mengeluh susahnya menulis padahal ia bisa mengarang cerita, maka latihlah dengan metode ini. Nanti kalau sudah terbiasa, anda cukup mendengarkan temanmu bercerita dan anda akan segera bisa menyulapnya menjadi cerpen atau artikel. Kalau masih belum puas hasilnya, diskusikan dengan orang yang udah lebih dulu pandai mengarang. Yang pasti jangan berhenti mencoba, kan sayang kalo kisah indahmu tidak pernah ditulis sama sekali.
Teori Dalam Pelajaran Bahasa Tetap Penting.
Bagaimanapun juga pelajaran bahasa Indonesia di sekolah dan kampus tetap penting untuk membantu kita menjadi penulis. Dalam menulis biasakanlah menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar terutama untuk penulisan artikel. Waktu menjadi juri lomba cerpen pelajar, banyak sekali saya temui naskah cerpen yang salah menempatkan tanda (titik, koma, tanda petik dst). Ada juga cerpen yang menggunakan bahasa singkatan yang tidak dimengerti. Minatilah pelajaran bahasa sehingga anda benar-benar menguasainya.
Segera Catat Inspirasi Yang terlintas.
Seringkali ide dan inspirasi itu datang pada waktu yang tidak terduga dan kalau kita tidak mencatatnya bisa jadi kita akan lupa dan hal itu belum tentu akan datang lagi. Saya menyarankan biasakan membawa buku kecil ke manapun anda pergi. Atau bisa juga ide yang datang tiba-tiba itu dicatat melalui ponsel dan direkap ulang di dalam buku pada saat anda sempat.
Pastikan pada saat yang tepat anda akan menulis ide itu ke dalam bentuk tulisan yang utuh. Usahakan juga, kalau anda mendengar sesuatu (kosa kata menarik, tema, judul, kalimat indah, kata mutiara dll) dari orang lain, segera catat sebab itu akan membantu perbendaharaan kata anda di dalam menulis. Saya sendiri mendapatkan banyak manfaat dari cara seperti itu. Usahakanlah punya satu buku khusus untuk mencatat hal-hal singkat yang mengingatkan anda pada tema tulisaan (kamus pribadi), misalnya ide tulisan yang hendak dijadikan cerpen, inspirasi yang kemarin malam muncul sebelum tidur, daftar novel yang ingin ditulis, daftar nama tokoh dalam cerpen yang menarik, cuplikan deskripsi dalam sebuah novel yang ingin anda baca berulang-ulang saking bagusnya, dan seterusnya.

Pelajari Karakter Teman Di Sekitarmu
Ada banyak karakter manusia yang diulas dalam satu cerita. Kita tahu bahwa manusia memiliki karakter yang berbeda. Hal ini memberi kita pelajaran penting dalam menulis. Menulis cerpen akan lebih mudah (terutama dalam mendiskripsikan tokoh dan membuat adegan dialog) jika kita menjadikan orang yang kita kenal sebagai referensi. Misalnya begini, dalam cerpen kita ada tokoh antagonis yang cerewet, pemuja penampiran dan suka anill. Carilah diantara teman di pergaulanmu yang iker iki sikap demikian dan perhatikan bagaimana gaya bicarannya, pilihan kalimatnya dan intonasinya. Contoh lain, dalam cerpen ada tokoh baik, penyabar dan jujur. Perhatikan di sekeliling adakah temanmu yang memiliki sifat demikian? Jika ada perhatikan cara bicaranya, sikapnya, kesukaannya.
Sehingga ketika ingin menggambarkan kepada pembaca bagaimana sih sosok tokoh baik itu, maka anda akan dimudahkan oleh teman yang baik tadi sebagai referensi. Hal ini akan membantu untuk mendiskripsikan karakter orang. Sebab, dalam sebuah cerita, pasti akan mengulas sifat. Ada yang baik, jahat, nakal, penyabar, curang, gagah, centil, penggoda, penggombal, pembohong dan seterusnya. Karakter seperti itu ada di sekeliling kita. Tinggal comot saja mereka sebagai tokoh dalam cerita.
Buatlah Kerangka Cerita
Dalam pelajaran bahasa sering kita dianjurkan untuk membuat kerangka karangan. Hanya saja metodenya cukup formal dan sulit dijadikan acuan dalam mengarang. Menurut saya, bikinlah kerangka cerita itu sesuai dengan kebiasaan dan gaya anda sendiri misalnya, ingin menulis sebuah cerpen tentang persahabatan dengan seseorang. Anda harus mencatat dulu apa aja sih yang ingin anda ceritakan? Kisah persahabatan itu dengan siapa? Sisi menarik apa dalam kisah itu? Apa saja kesan anda terhadap dia? Kenyataan persahabatan apa yang terjadi dengannya? Bagaimana akhir dari kisah itu dan apa harapan anda dalam persahabatan dengannya.
Contoh kerangka sederhana untuk membuat cerpen, katakanlah temanya ‘berpisah’ dengan seorang sahabat:
Kisah persahabatan dengan si A
Awalnya bertemu dalam sebuah acara
Pernah bertengkar hebat karena beda pendapat
Dia sebenarnya sahabat yang penuh pengertian
Dia jadi teman special.
Akhirnya berpisah untuk selamanya karena satu sebab.
Kemungkinan judulnya: Selamat Jalan Sahabatku atau Rinduku Tak Pernah Berakhir atau sepucuk surat untuk sahabat atau Entah Kapan Engkau Kembali dan seterusnya. Biasakan membuat beberapa alternatif judul untuk cerpenmu. Semakin menarik judulnya, semakin memancing orang untuk membaca ceritamu. Judul ibarat wajah, kalo cakep orang mudah jatuh hati.
Dari kerangka sederhana dan acak di atas tinggal anda susun dalam bentuk cerita. Untuk tahap permulaan, tuliskan saja cerita tersebut berdasarkan ingatan yang ada dalam pikiran dan mengacu pada kerangka karangan. Nanti setelah selesai baru di edit lagi agar lebih menarik.
Latihan Menulis Dialog
Cerita pendek seringkali dibuka dengan narasi atau deskripsi tempat atau orang. Dalam latihan menulis kita harus membiasakan diri diselingi dengan dialog antar tokoh. Kalimat dialog itu juga harus disesuaikan dengan karakter usia dan topik pembicaraan si tokoh. Kalo tokohnya seorang guru fisika yang sedang ngajar nggak mungkin pake bahasa gaul ala sinetron yang serba abu-abu, kalau tokohnya seorang galak kemungkinan bahasanya ketus dan kasar. Selain itu perhatikan juga variasi keterangan dialog, misalnya:
“Aku sayang sama kamu.” Bisik cowok itu yang membuat jantung Diva seakan berhenti berdetak.
Anda bisa merubahnya menjadi:
“Aku,” Cowok itu berbisik pelan di dekat telinga Diva, “sayang sama kamu.”
Bisa juga diubah menjadi:
Cowok itu merangkul Diva dan berbisik pelan di antara gemerisik flamboyan yang diterpa angin malam, “Aku sayang sama kamu.”
Itu adalah contoh variasi dialog. Masih ada lagi jenis keterangan dialog yang perlu diperhatikan yang harus disesuaikan dengan adegan, misalnya:
“Jangan tinggalkan aku.” Pinta Ratu lirih. Atau bisa juga dengan: Ratu memohon pada cowok itu agar tidak meninggalkannya sendirian.
“Jangan coba-coba dekati aku lagi!” hardik Diva dengan muka merah padam. Atau bisa juga dengan: Dengan muka yang merah padam Diva menghardik cowok itu agar tidak berusaha lagi mendekatinya.
“Aku berharap kita akan selalu bersama selamanya.” Ucap perempuan itu. Atau juga bisa, “Aku berharap kita akan selalu bersama, selamanya.” Desis perempuan itu memecah keheningan malam.
Ada juga variasi seperti ini: “Kalau saja aku mau jujur, “ kata lelaki itu pada kekasihnya tanpa ada kesan bercanda, “sebenarnya aku tidak pernah mencintaimu,” sejenak ia terdiam, “sehebat saat ini” Kita harus bisa mengganggu pembaca dengan berbagai variasi yang seolah-olah aneh padahal pesan kita pada pembaca biasa-biasa saja.
Hal-hal lain yang perlu diperhatikan:
# Pandai Mendramatisir cerita.
# Banyak menguasai kosa kata.
# Memasukkan unsur-unsur baru yang lain dari yang lain.
# Jangan terikat oleh ketentuan bahwa panjang cerpen harus sekian halaman (ada cerpen yang Cuma 3 halaman dan ada yang sampai 25 halaman).
# Bimbingan Langsung Pada Penulis
Hal ini yang paling cepat membuat anda mahir menulis. Anda bisa menulis dulu satu naskah cerpen kemudian anda konsultasikan dengan penulis yang anda kenal, dan mintalah agar naskahmu di edit dan dikemas dengan lebih baik. Dengan begitu kamu bisa langsung mengetahui kelebihan serta kelemahan tulisannya. Saya sendiri sering membantu memperbaiki naskah cerpen para pemula dan akhirnya mereka berhasil menembus media massa dan memenangkan berbagai lomba cerpen.
Untuk kebutuhan pelajaran menulis, pembaca (khusus pemula) bisa mengirimkan naskahnya (cerpen singkat) ke email penulis dan penulis akan berusaha mengirimkannnya kembali sesuai permintaan pemilik cerpen. Demikian sedikit tips dalam menulis cerpen. Yang pasti jangan berhenti untuk belajar dan mencoba. Kalau di negeri ini ada ribuan penulis sukses yang benar-benar mulai dari nol, kenapa kita tidak segera menyusul mereka?


 
Picture
Langkah-langkah yang digunakan untuk meresensi buku di atas akan lebih kompleks ketika peresensi menulis resensi novel. Karya sastra memiliki cara penilaian yang unik. Hal ini disebabkan materi atau unsur-unsur yang membangun karya sastra berbeda dengan buku nonfiksi. Dalam meresensi buku sastra, peresensi harus dapat menyampaikan dua lapis penilaian atau pertimbangan, yakni nilai literer dan manfaat untuk hidup. Nilai literer terungkap dari kegiatan yang disebut apresiasi sastra dan manfaat untuk hidup terungkap dari apresiasinya atas kebutuhan masyarakat.
Langkah awal yang harus dilakukan oleh peresensi dalam menulis resensi novel adalah melakukan apresiasi sastra. Menurut Samad (1997:54), apresiasi memiliki pengertian memahami, menikmati, menghargai, dan menilai. Dalam hubungannya dengan kegiatan menulis resensi novel, peresensi tidak akan dapat menikmati karya itu sebelum ia memahami dan juga merasakan apa yang terkandung dalam novel tersebut.
Secara teoritik, terdapat tiga langkah dalam mengapresiasi karya sastra. Pertama, apresiasi sebagai keterlibatan jiwa. Dalam kegiatan ini, peresensi memahami masalah-masalah, merasakan perasaan-perasaan, dan dapat membayangkan dunia khayal yang diciptakan sastrawan. Kedua, peresensi menghargai dan mengagumi penguasaan sastrawan di dalam memilih, mengolah, dan menyusun lambang-lambang hingga sastrawan dapat menyampaikan pengalaman secara memadai. Ketiga, peresensi memasalahkan dan menemukan relevansi pengalaman yang ia dapat dari karya sastra dengan pengalaman kehidupan nyata yang dihadapi (Samad, 1997:54—55).
Lebih spesifik, ketika dalam menulis resensi novel, seorang peresensi harus mengetahui dan memahami unsur-unsur yang membangun novel. Unsur-unsur yang membangun novel diantaranya latar, perwatakan, cerita, alur, bahasa, dan tema (Samad, 1997:58).
Latar (setting) dalam novel bukan hanya sekedar background, artinya bukan hanya menunjukkan tempat kejadian dan kapan terjadinya. Latar bisa berarti banyak, yaitu tempat tertentu, daerah tertentu, orang-orang tertentu dengan waktak tertentu akibat situasi lingkungan atau zamannya, cara hidup tertentu, cara berpikir tertentu (Sumardjo dan Saini, 1988:76). Samad (1997:5  menyederhanakan pendapat ahli sebelumnya, yaitu latar mencakup lingkungan geografis, sejarah, sosial, dan bahkan lingkungan politik atau latar belakang tempat kisah itu berlangsung.
Unsur perwatakan, menurut Samad (1997:5  mengandung dua makna. Pertama, perwatakan sebagai dramatik pesona yang menunjuk pada pribadi yang mengambil bagian di dalamnya. Kedua, menunjukkan kualitas khusus perwatakan pada pribadi tertentu. Ada beberapa cara yang dapat peresensi lakukan untuk memahami karakter suatu tokoh seperti yang diajukan oleh Sumardjo dan Saini (1988:65), yakni (1) melalui apa yang diperbuatnya, tindakan-tindakanny a, terutama sekali bagaimana ia bersikap dalam situasi kritis, (2) melalui ucapannya, (3) melalui penggambaran fisik tokoh, (4) melalui pikiran-pikirannya, dan (5) melalui keterangan langsung dari penulis.
Unsur cerita dalam sebuah novel merupakan hal yang sangat penting. Nurgiyantoro (1995:90) menjelaskan bahwa cerita memiliki peranan sentral dalam sebuah novel. Tanpa unsur cerita, eksistensi sebuah novel tak mungkin berwujud. Bagus tidaknya cerita yang disajikan, selain akan memotivasi seseorang untuk membacanya, juga akan mempengaruhi unsur-unsur pembangun novel yang lain.
Unsur alur dalam sebuah novel terkadang disamakan dengan plot. Keduanya sama-sama berhubungan dengan jalan cerita dan peristiwa. Hanya saja, penyamaan ini sebenarnya kurang tepat. Menurut Stanton (dalam Nurgiyantoro, 1995:113) plot adalah cerita yang berisi urutan kejadian, namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain. Plot dimanifestasikan melalui perbuatan, tingkah laku, dan sikap tokoh-tokoh (utama) cerita. Plot merupakan cerminan atau bahkan berupa perjalanan tingkah laku para tokoh dalam bertindak, berpikir, berasa, dan bersikap dalam menghadapi berbagai persoalan kehidupan.
Samad (1997:60) memaparkan bahwa bahasa novel dapat dibagi menjadi dua, yaitu bahasa yang bersifat puitis dan yang bersifat prosais. Bahasa yang bersifat puitis maksudnya bahasa yang digunakan memiliki kekuatan sepert puisi. Fungsinya untuk mendukung konteks makna atau untuk menimbulkan keindahan. Bahasa yang prosais artinya dalam novel tersebut digunakan ungkapan sehari-hari yang pada dasarnya cenderung tidak memperhatikan unsur-unsur puitis.
Unsur tema didefinisikan oleh Stanton dan Kenny (dalam Nurgiyantoro, 1995:67) adalah makna yang dikandung oleh sebuah cerita. Pendapat ini dijelaskan lebih lanjut oleh Hartoko dan Rahmanto (dalam Nurgiyantoro, 1995:6  bahwa tema merupakan gagasan dasar umum yang mennopang sebauh karya sastra dan yang terkandung di dalam teks sebagai struktur semantis dan yang menyangkut persamaan-persamaan atau perbedaan-perbedaan . Dengan demikian, tema dapat dipandang sebagai dasar cerita dan gagasan dasar umum sebuah karya novel.
Demikianlah, langkah-langkah dalam meresensi novel. Sebuah novel bisa saja membisu di rak-rak buku berdebu tanpa seorang pun ingin menjamahnya. Menulis resensi dapatlah dipandang sebagai usaha membukakan mata pembaca akan kemenarikan sebuah novel, selain juga dapat dipandang sebagai bentuk apresiasi terhadap sebuah karya.

Selamat mencoba.


 
Picture
Sinopsis atau synopsis berasal dari kata synopical yang artinya ringkas. Berdasarkan asal kata tersebut, sinopsis diartikan: ringkasan suatu materi tulisan yang panjang (baik fiksi maupun non-fiksi) dan sinopsis itu sendiri ditulis dalam bentuk narasi.

Sinopsis terdiri dari dua versi, yaitu (1) sinopsis yang ditulis untuk meringkas karya yang sudah ada atau sudah ditulis secara lengkap dan (2) sinopsis yang yang ditulis untuk persiapan menulis suatu gagasan yang akan dituangkan dalam bentuk fiksi maupun non-fiksi.

Tulisan berikut ini akan membahas secara singkat stategi menulis synopsis dua versi untuk materi yang berbentuk fiksi yang telah menjadi suatu karya maupun yang masih berupa ide atau gagasan.

Salah Kaprah
Ada pihak yang beranggapan bahwa sinopsis itu hanya meringkas karya yang sudah ada atau buku yang yang sudah terbit. Padahal ada versi lainnya, yaitu ringkasan sebuah ide atau gagasan untuk direalisasi menjadi sebuah karya yang utuh.

Siapa pun yang ingin menjadi penulis maupun pengarang buku dan menjual karyanya ke penerbit, harus punya kemampuan menulis sinopsis. Demikian pula bagi penulis skenario yang ingin menjual karyanya ke produser. Karena sinopsis merupakan sellingpoint (nilai jual) suatu karya untuk dipertimbangkan oleh pihak-pihak yang akan membelinya (naskah buku dibeli oleh penerbit, skenario dibeli oleh produser film).

Biasanya, pihak penerbit akan menggunakan sinopsis sebagai blurd on the backcover. Blurd adalah pujian atau uraian singkat isi buku sebagai iklan, agar diminati pembaca. Bagi produser film, blurd akan dikutip untuk diterbitkan dalam bentuk poster yang disertai ilustrasi bagian adegan film yang paling menarik dijadikan iklan agar film tersebut dibanjiri penonton.

Di luar negeri, khususnya di AS, Eropa dan Australia, menawarkan sinopsis merupakan hal yang lazim bagi para penulis.Penawaran tersebut ditujukan kepada para agen (syndicate) naskah yang nantinya akan menjual karya para penulis kepada penerbit. Di Indonesia setahu saya, belum ada agen professional meskipun ada suatu lembaga yang menamakan usahanya sebagai ‘bank naskah’. Itulah sebabnya, para penulis maupun pengarang Indonesia menjual karya mereka langsung ke penerbit tanpa melalui syndicate.

Sebaliknya, bila Anda menulis sinopsis bacaan (buku) yang telah terbit, juga harus mengandung selling-point, agar banyak dibaca orang. Karena sinopsis tidak sekadar ringkasan, melainkan juga penjelasan yang informatif.

Dasar-Dasar Menulis Sinopsis
Berikut ini strategi menulis sinopsis sebuah karya dan menulis sinopsis sebuah ide atau gagasan:

Menulis Sinopsis Sebuah Karya
  1. Membaca dengan seksama karya yang akan dibuat sinopsis
  2. Ambil intisari (extract/substance) karya yang dibaca untuk dijadikan inti ringkasan
  3. Tulis dengan bahasa yang mengalir (khas Anda) seperti sedang mendongeng
  4. Menulis sinopsis adalah melakukan retold (menceritakan kembali)
  5. Sinopsis sebuah buku idealnya antara 500 – 1.000 kata roman, komidi, criminal, horror dsb (Jangan Bertele-tele)
  6. Perlu ilustrasi (cover buku)
  7. Dipublikasi di media-massa / untuk umum
  8. Tidak mencantumkan biodata penulis
  9. Sinopsis bukan resensi

Menulis Sinopsi Ide/Gagasan
  1. Menulis plot-plot ide/gagasan yang akan ditulis sebagai selling-point
  2. Tegaskan, target – sasaran ide
  3. Tulis dengan gaya tulisan Promosi yang bersifat merayu agar pihak penerbit /produser tertarik membelinya untuk diterbitkan/ diproduksi
  4. Tonjolkan dengan jelas, apa yang akan dijual: cinta, parodi, satire, roman, komidi, criminal, horror dsb
  5. Panjang sinopsis 750 – 1.500 kata
  6. Tulisan dibuka dengan trigger – sebagai daya tarik
  7. Mencantumakan biodata penulis/pengarang sebagai selling point
  8. Sinopsis ini sebagai cikal bakal karya yang akan ditulis/dikembangkan
Bukan Hasil Browsing
Bila Anda akan menulis sinopsis sebuah karya, tidak mungkin akan terwujud dengan baik apabila hanya mengandalkan sistem browsing pada waktu membaca karya tersebut. Yang benar adalah: (1) Membaca materi dengan seksama dan penuh konsentrasi; (2)Menyediakan waktu khusus untuk membaca; (3) Membaca dalam kondisi rileks – tanpa tekanan; (4) Pahami materi; (5) Pikirkan sinopsis yang akan ditulis siapa pembacanya? dan ; (6) Tulis sinopsis dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh pembaca.

Sinopsis untuk ‘menjual’ ide atau gagasan, juga memerlukan konsentrasi yang serius agar dapat menonjolkan butir-butir selling-point. Untuik itu perlu: (1) Pemetaan materi yang akan dijual: siapa sasarannya?; (2) Sinopsis yang telah ditulis perlu disertai lembar-lembar presentasi detail gagasan sebagai pendukungnya; (3) Siap menerima kritikan dan melakukan revisi (apabila d i a n g g a p p e r l u o l e h penerbit/produser) bahkan mungkin merombak (re-writing); (4) Mempertimbangkan segi ekonomi (full-commercial atau flexible?) dan (5) Siap berbicara untuk mempresentasikan sinopsis.*

Sumber: Tabloid Rayakultura Edisi January 2008


 
Picture
Banyak, kok, orang bisa menulis novel, tapi mampu membuat novel bermutu yang banyak ngasih manfaat bagi pembaca, jarang-jarang banget. Penulis profesional adalah penulis yang mampu meniupkan ruh ke dalam tulisannya, jeilaah. Tapi bener, kok. Ibarat manusia, novel yang punya ruh alia hidup, adalah novel yang bisa mengambil hati atau bahkan mampu menghipnotis pembaca. Ingat, pembaca adalah raja. Mereka adalah bagian penting dari hidup penulis.
Tapi, disini saya gak akan ngupas bagimana enaknya jadi novelis sukses yang bisa beli apa-apa dari hasil royalti novelnya yang besr seller. Sesuai ama judul di atas, saya akan ngasih metode atau barangkali tehnis bikin novel yang bisa mengambil hati editor di sebuah penerbit atau malah mampu menarik hati pembaca. Ok, kita mulai dari sini :
Banyak sekali pertanyaan yang datang dari teman-teman tentang gimana cara bikin novel yang bagus. Nah, dibawah ini saya akan memberikan sejumlah jawaban dari banyak pertanyaan yang sering menjadi masalah bagi penulis pemula :

Tanya :
1.Bagaimana cara membuat idecerita?
2.Bagaimana cara membuat judul yang menarik?
3.Apa untuk memulai nulis haru pakai kerangka?
4.Apa yang dilakukan ketika ngalamin jalan buntuk di tengah jalan?
5.Bagaimana cara membangun cerita yang menarik dan tidak membosankan?
6.Bagaimana cara pengirim naskah ke peneribit?
7.Trik apa supaya novel diterima oleh penerbit?

Jawab :
1.Bagaimana cara membuat ide cerita?
Ide cerita emang bagian terpenting dari sebuah cerita. Ide merupakan rencana untuk menciptakan alur. Menarik dan tidaknya cerita tergantung sama idenya. Untuk membuat cerita sangat gampang. Sekali lagi, gampang. Bahkan, ide itu tidak perlu kita cari tapi dia bisa datang sendiri. Asal kita tu cermat dengan keadaan lingkungan di sekeliling. Dan yang jelas, ide itu bisa datang dari pengalaman pribadi, cerita orang lain atau bisa juga dari hasil pengamatan di alam sekitar (riset). Sebagai contoh ide cerita : “Perjuangan seorang gadis yang berusaha mati-matian untuk mengembalikan cowoknya ke mantan kekasihnya”. Ini sekedar ide. Jangan terlalu pusing nyari ide. Ide itu ada di sekitar kita. Sumpah. Kalau anda kritis pasti bisa menemukannya. Ok.

2.Bagaimana cara membuat judul yang menarik?
Judul adalah bagian cerita yang wajib ada alias nggak bisa ditinggal, ntar nangis, hehehe... Kadang bagi pemula, persoalan judul suka nggak diperhatikan. Diremehin. Padahal, dari judulah orang akan pembaca tulisan kita. Jadi, bikinlah judul yang semenarik mungkin yang mampu memikat orang untuk mau membaca tulisan kita. Trus, gimana cara bikin judul yang menarik? Emang itu pertanyaan no 2, hihihi...
Judul yang bagus alias yang menarik adalah judul yang unik. Dibilang unik karena kita harus bikin judul yang berbeda. Lain dari biasanya. Kalau bisa bikinlah judul yang bikin orang penasaran, tercengang, dan penasaran. Berdasarkan pengalaman pribadi (gak usah sirik), calon pembaca akan tertarik jika melihat judul novel yang aneh. Mau contoh? Semua kuping dan mata orang sudah sering mendengar atau membaca kalimat “Seperti pungguk merindukan bulan”. Itu kalimat umum atau udah lazim. Trus dimana letak keunikannya? Tunggu dulu, untuk membuat kalimat itu menjadi judul yang unik, menarik, dan bikin penasaran jika kita rubah “Seperti bulan merindukan pungguk”. Gimana? Unik gak? Menarik gak? Bikin penasaran gak? Atau malah lucu? Ada lagi, nih, “Kejamnya Ibu Tiriku”. Itu sudah lumrah, tapi kalau “Jahatnya Anak T iriku”, nah, ini yang baru kebangetan, hohoho...
Jelasnya, kita harus pilih/bikin judul yang mengandung unsur kontra. Jadi orang akan tergelitik dan pasti deh bakal penasaran. Pengin tahu isinya, gitu.

3. Apa untuk memulai nulis harus pakai kerangka?
Kalau secara formalnya, menulis emang harus pakai kerangka. Tujuannya, supaya alur tulisannya gak kemana-mana alias gak ngalor ngidul. Dulu, waktu saya dibangku sekolah, setiap ada pelajaran menulis, oleh guru bahasa Indonesia disuruh membuat kerangka karangan. Kalau tidak, maka nilainya berkurang.
Tapi, kerangka tulisan sebenarnya bisa dibilang penting gak penting. Kok? Penting, karena untuk menghidnari cerita yang gak nyambung. Gak penting, justru kerangka karangan akan bikin penulis jadi sulit untuk mengembangkan ceritanya. Terlalu terikat dan berkutat disiatu-situ saja. Buntutnya, hasil ceritanya membosankan dan cepat ditinggalkan pembacanya.
Tapi, bagi penulis senior, kerangka tulisan kayaknya gak penting baget. Mereka malah lebih suka memilih dengan gaya tulisan yang mengalir. Apa yang ada dibenaknya saat itu langsung dituangin dalam tulisan. Dan biasanya, sitem nulis kayak gini, hasilnya akan lebih hebat ketimbang nulis pakai kerangka. Mereka (para penulis senio itu) hanya berpatokan dengan tema cerita saja. Karena ini untuk menghindari alur yang nyelonong kemana-mana.

4.Apa yang dilakukan saat ngalamin jalan buntu di tengah jalan?
Nahh, pertanyaan ini yang sering datang. Pas ayik-asyik nulis mendadak mentok gitu aja. Jika pemula, ketika ngalamin masa kayak gini, pasti gayanya mijit-mijit jidat. Nggak bisa ngapa-ngapain.
Jangan terlalu ngoyo. Jangan kejadian seperti itu bikin kita malah jadi masuk angin atau malah pusing setengah keliling. Mending tinggalin segala macam kegiatan nulis. Kalau perlu tinggalkan tuh komputer, dan cari tempat lain. Ke luar rumah, kek, jangan bengong di situ terus. Bisa stres malah.
Cari suasana baru. Baca koran, kek, atau nonton teve, kek. Atau kalau perlu jalan-jalan ke mall. Dengan cara seperti itu, percaya,deh, ide itu akan muncul lagi. Dan nulis bisa dilanjut kembali. Ingat! Jangan sekali-kali memaksa untuk melanjutkan menulis jika anda mengalami masa kebuntuan, karena jika tetap nulis, pasti hasilnya akan belepotan.

5.Bagaimana cara membangun cerita yang menarik dan tidak membosankan?
Kayak rumah, kalau pondasinya gak kuat, pasti mudah roboh. Pohon, kalau akarnya gak kuat akan tumbang. Masih banyak contoh lain yang ada di sekitar kita. Begitu pun dengan membangun cerita, harus kuat dan kokoh. Kalau perlu tahan banting, meski ada bencana tsunami sekalipun.
Untuk membangun cerita biar oke, sangat mudah. Sekali lagi, sangat mudah, asal bisa (hihihi). Jangan sekali-kali kita menyuguhkan alur yang pembaca gak maksud tujuannya. Hindari kata-kata yang berbau konotasi. Kita bukan nulis puisi, tapi novel. Biar sama-sama nulis tetap beda. Nulis puisi harus apa adanya. Awas, jangan membuat tulisan yang menyinggung SARA, itu akan mengundang kontroversi. Dan yang harus kita jauhi adalah, jangan mengulang-ulang cerita. Pembaca paling ogah membaca cerita yang diulang-ulang. Lancar tapi cerdas, itu yang dimintai semua pembaca.
Bangunan cerita akan kokoh jika pada babak konflik si tokoh utama penemukan jawaban. Misal : “Si gadis baru sadar kalau ternyata mantan kekasih cowoknya sudah bersuami”. Dari sini kita akan mengarahkan alur pada keluarga mantan kekasih cowoknya. Dan yang perlu kita ketahui, bangun cerita yang bagus adalah tidak sesering mungkin menampilkan si tokoh utama. Kadang kalanya kita bikin si pembaca penasaran.

6.Bagaimana cara mengirim naskah ke penerbit?
Walaupun pertanyaan sederhana, tapi paling banyak dipertanyaan teman-teman. Disini ada dua jalur untuk mengirimkan naskah novel ke sebuah penerbit. Lewat media pos atau email. Tapi, sebelum kita mengirim, alangkah baiknya jika terlebih dulu melakukan konfirmasi ke pihak penerbit. Karena ada penerbit yang mau menerima naskah novel lewat email, ada juga yang ogah. Dengan melakukan konfirmasi tentunya akan lebih jelas.
Untuk penerbit di Indonesia, umumnya lebih memilih menerima naskah novel via pos meski ada beberapa yang bersedia lewat email. Pasalnya, yang lewat pos, proses koreksi lebih jelas dengan menggunakan hasil print out. Jangan lupa sertakan biodata pengarang dan terpenting sinopsis.
Jangan sekali-kali beranggapan pihak penerbit bermain curang disini. Mereka lebih mengutamakan pengarang yang sudah tenar dan pengesampingkan pengarang yang belum menelorkan buku apa-apa. Itu salah. Bukan ngebela, disini penerbit tetap memegang konsistennya. Jika ada naskah masuk, mereka langsung akan membuat surat jawaban lewat surat bahwa naskah anda sudah diterima. Kalau tidak mendapatkan surat tersebut, saya yakin pasti nyasar. Dan selanjutnya, penerbit biasanya akan memberikan waktu paling lama tiga bulan untuk memberikan jawaban, naskah anda diterima atau ditolak.

7.Trik apa supaya novel diterima penerbit?
Tidak perlu pakai trik. Kalau pakai trik berarti curang. Penerbit akan menerima dan menerbitkan novel yang memiliki bobot cerita. Biasanya, dalam penyeleksian mereka lebih memilih cerita terkini. Kalau misalnya teenlit, ya, mereka akan tertarik dengan cerita anak remaja yang sedang ngetren sekarang. Anda tahu novel “Ayat-Ayat Cinta?” Kang Abit ini emang cerdas. Disaat pergaulan anak remaja sudah diambang mengkhawatirkan, dia bisa menerbitkan novel yang bergender agama. Bagaimana juga, sebrutal-brutalnya anak muda, toh, dia butuh pulang. Butuh kembali ke fitrahnya, yaitu agama.

Okey, semuanya. Mudah-mudahan apa yang saya berikan di atas bisa memberikan banyak masukkan buat anda. Salam dari aku dan selamat menulis. Semoga menjadi penulis handal yang mampu menciptakan buku-buku terheboh yang pasti akan menjadikan anda menjadi orang besar. Dan ingat, setelah sukses jangan sampai lupa. Allah SWT adalah Tuhan kita.

Salam
Herry Supriyadi
WWW.Skenarioprofesional.blogspot.com


 
Picture
Judul di atas mungkin akan dianggap oleh sebagian orang terlalu berlebihan. Lha hidup layak dari menulis saja cukup sulit. Mungkin Anda mengenal penulis yang hidupnya serba susah karena mengandalkan honor dari menulis saja. Banyak orang tua yang keningnya langsung berkerut waktu mengetahui anaknya tercinta bercita-cita menjadi penulis. Madesu atau masa depan suram sudah terbayang di benak orang tua tersebut. Bagi sebagian orang profesi penulis masih dipandang sebelah mata.
Judul di atas tidak mengada-ada. Banyak penulis yang bisa menjadi orang kaya. Berlimpah ruah materi. Namun ada beberapa syarat yang harus dipenuhi jika Anda ingin kaya dari menulis atau sedikitnya hidup berkecukupan dari menulis.
1. Buku yang Anda tulis laris manis.
Mungkin ini adalah syarat yang paling susah dipenuhi. Anda mungkin berpikir bahwa buku yang laris adalah buku yang memiliki kualitas sangat baik, masterpiece. Salah. Belum tentu. Tidak semua buku yang laris adalah masterpiece. Buku yang berkualitaspun belum tentu terjual banyak. Memang, walaupun begitu, buku dengan kualitas baik memiliki kemungkinan lebih besar menjadi laris. Jadi, ada banyak kemungkinan buku Anda akan menjadi buku laris.
2. Anda cukup produktif menulis buku.
Jika Anda memiliki buku Best Seller Anda pantas bersyukur. Tetapi seberapa banyak sih sebuah buku yang dinyatakan best seller laku terjual di Indonesia.
Apalagi jika kita melihat kondisi di Indonesia yang sangat rendah minat bacanya. Suatu buku yang disebut best seller oplahnya hanya ada di kisaran angka ribuan. Paling banter puluhan ribu. Ini lebih sedikit lagi kalau buku tersebut adalah buku non fiksi. Cara mensiasati hal ini adalah dengan produktif menulis buku.
3. Anda memiliki penghasilan yang merupakan side effect dari tulisan Anda.
Tentu Anda pernah melihat banyak profesional yang menulis buku. Pernah saya menanyakan apa sih motivasinya menulis buku. Ia menjawab, bagi-bagi ilmu, sekalian mempromosikan keahliannya. Royalti sama sekali tidak ada di dalam jawabannya. Nilainya tidak sebanding dengan waktu, tenaga yang harus dicurahkan untuk menulis buku. Dengan menulis buku ia akan mendapatkan kredibilitas yang makin mendorong bisnisnya.
4. Anda harus menjual diri Anda sendiri.
Bukan jamannya lagi seorang penulis adalah seorang yang menyendiri, tenggelam dalam kesibukkannya menulis dan melupakan hubungan dengan dunia luar.
Seorang penulis pernah berkata bahwa karena ia bukan seorang yang bisa berbicara dengan baik makanya ia menjadi penulis. The worst thing, ia hanya menulis dan menulis, dan tidak pernah muncul di dunia. Jika Anda memiliki kesempatan, berinteraksilah dengan lngkungan, berbicaralah dengan siapapun. Semakin banyak Anda dikenal, semakin banyak kesempatan orang akan membeli buku Anda. Jika Anda hanya menulis dan menulis, hanya faktor luck yang akan membantu buku Anda laku di pasaran. Orang yang datang ke toko buku, dan melihat buku baru Anda dipajang di etalase toko buku, akan berkata "Who the hell is the writer". Semakin sering Anda menulis juga akan mendongkrak nama Anda, tetapi prosesnya akan lama. Berbeda jika nama Anda sudah dikenal sebelumnya.
Jika Anda enggan atau tidak nyaman bertemu dengan orang dan berbicara. Gunakan kemampuan teknologi seperti chat, email, blog, untuk berkomunikasi dengan orang lain.


[Didik Wijaya - Penerbit Escaeva].

 
Picture
Beberapa keuntungan anda sebagai seorang penulis :

1. Kebebasan waktu, tidak ada yang mengejar anda dalam soal waktu.

Anda bebas mengerjakan atau membuat suatu tulisan, apakah kita mengerakannya di waktu malam atau disiang hari. Terserah kita mau menentukan kapan saja. Intinya setiap ada gagasan ide dan wacana yang selintas terpikir saat itu, segera ditulis. Jadi jam kerja untuk menulis kita sendiri yang mengaturnya. Jika menulis adalah suatu hobi atau tempat sebagai ajang untuk mengisi waktu luang, yah kita hanya menyisihkan waktu dari sebagian dari jam kerja kita. Dan tentunya tidak menganggu dari perkerjaan rutin kita. Seperti para pernulis lainnya, mereka banyak mempunyai jadwal dan perkerjaan yang padat. Tidak hanya penulis artis papan atas pun banyak meluangkan waktu mereka untuk menulis. Nah bagaimana mereka bisa menentukan jadwal waktu luang menulisnya. Salah satu cerita dari salah seorang penulis menceritakan bahwa waktu luang untuk menulisnya hanya 1 sampai 2 jam saja sehari, itupun saat mereka baru bangun menunggu keberangkatan jam kerja. Mereka menyampatkan untuk menulis. Nah bagaimana dengan diri kita sendiri.

2. Tidak ada yang menjadi atasan kita.

Kita sendirilah yang menjadi atasan diri kita sendiri!. Jadwal,schedule dan target kapan tulisan itu kita selesaikan kita sendiri yang akan mengaturnya. Juga seorang penulis tidak aturan dimanapun kita menulis harus menggunakan pakaian layaknya orang kantoran instansi resmi. Jadi segalanya kita sendiri yang mengatur. Baik di kamar di ruangan kita bebas untuk memilih dengan cara apa kita bisa membuat diri kita untuk lebih enjoy dan bersemangat. Kita bisa sambil ngopi, makan gorengan dll. Bukankan menulis adalah kebebasan kreatifitas otak kanan yang berperan, dimana tekanan maupun ketakutan harus kita hilangkan. Untuk membuat otak kita menjadi EDAN dalam menulis.

3. Kepuasan Bhatin. Kepuasan bhatin yang tidak bisa di nilai dengan materi, mana kala tulisan kita sudah selesai, atau buku kita sudah diterbitkan. Hal itu akan memberikan motivasi dan keinginan yang sangat kuat, apa lagi penulis pemula. Jika tulisannya sudah dibaca dan dikomentari oleh pembaca, maka akan merasakan kepuasan emosi yang membeludak untuk menankap dan menyikapi tulisan pembacanya. Dan akan terus termotivasi untuk membuat karaya tulisan yang lebih berkualitas.
Siapa yang tidak bangga dengan gagasan, ide, pendapat yang ia utarakan dalam tulisan dapat diteriama dan bermamfaat bagi orang lain. Sekali lagi kebahagian dan kepuasan bhatin itu tidak bisa di ukur, karena kebanggaan adalah kepuasan bhatin itu sendiri.

4. “Kita akan dicari”.

Sebagai seorang penulis, kita akan dicari oleh pernerbit. Tentu jika mempunyi karya tulisan yang layak untuk di pasarkan. Penerbit adalah seorang patner bagi seorang penulis, jangan pernah takut seramnya seorang editor dalam penerbitan. Jika tulisan kita belum diterima dan selalu ditolak, pelurunya adalah serbu editor itu sendiri dengan tulisan-tulisan. Dan tentunya dengan tulisan yang baik dan bagus yang sesuai dari hasil anaslisa anda mengapa tulisan and selalu di tolak oleh penerbit tersebut.

5. Dengan menulis kita akan belajar untuk menjadi orang bijak. Mengapa?, setiap orang yakin dan selalu beranggapan bahwa, setiap penulis mempunyai jiwa dan pemikiran yang lebih idealis, sportif dan spirit akan mampau meberikan bimbingan dan arahan bagi para rekan penulis lainnya. Terutama penulis pemula, akan melihat kita selalu lebih baik darinya. Oleh sebab itu sekali lagi dengan menulis akan akan menjadi orang lebih berpikiran positif. Di karenakan setiap kita menulis secara lansung kita sudah memasukan wacana,wawasan yang luas terhadap otak kita sendiri. Dan satu lagi, yang memberdakan antara orang bisa dengan orang luar bisa ialah kekayaan kosa kata dalam mengungkapkan sesuatu. Seorang penulis tentu akan mempunyai banyak kekayaan kosa kata yang dimilikinya, karena dengan aktifitas menulis kita sudah memasukan dalam kamus di otak kita kosa kata yang terus bertambah, bertambah dan bertambah.

6. Dengan menulis kita sudah menanamkan kebajikan yang akan kita petik pahala dari Allah SWT. Pahala itu tentu kita dapatkan dengan motivasi menulis dan kayat tulisan yang dapat bermamfaat bagi orang lain, baik di dunia dan akhirat. Dan Allah tidak buta dan lupa dalam mencatat setiap jerih payah jari jemari kita dengan setiap kebaikan yang kita tulis. Sekali lagi tulisalah tulisan yang bermafaat bagi semua orang, jangan menulis hal yang menyesatkan umat.

7. Royalti, mengapa royalti di tempatkan pada no. urut terakhir. Sebuah ungkpan dari seorang penulis yakni bang Joru mengatakan “jika anda menulis di karena mengaharapakan royalti dari buku anda, lebih baik anda berhenti menulis”. Memag benar, pendapat ini mengambarkan menulis bukanlah suatu pekerjaan, menulis bukalah suatu lahan materi. Karena jika mau melihat beragam penulis yang kecawa bahkan berhenti total menjadi penulis, gara-gara gagal ataupun selalu ditolah oleh penerbit. Maka akan menjadi beban dan penyakit bagi anda yang hanya menulis mengarapkan nilai dari apa yang ada tulis. Royalti adalah nilai balik dari buku yang kita tulis, berapapun hasil dari tulisan tersebut jika kita mencintai dan ikhlas dan menulis hati kita akan senantiasa terbuka lebar dan lapang dalam menghadapi kesulitan.

 
Picture
Menulis adalah salah satu kegiatan yang sangat menakjubkan. Dengan menulis, kita bisa menuangkan ide atau gagasan yang ada di pikiran kita, menuangkan isi hati kita melalui bahasa tulisan sehingga dapat dibaca dan dipahami orang lain. Dengan menulis, kita bisa mentransfer pengetahuan dan hasil pembelajaran kita kepada orang lain sehingga bermanfaat bagi sesama musafir kehidupan. Menulis juga merupakan media aktualisasi diri.

Namun untuk melakukan kegiatan yang satu ini, tidak semua orang mudah melakukannya. Banyak di antara kita mengalami kesulitan pada waktu pertama kali hendak menulis. Kadang merasa tidak ada ide/gagasan yang mau ditulis, enggan, merasa tidak bisa, takut, atau pikiran negatif lainnya.

Untuk itu, berikut beberapa tips yang efektif untuk memermudah proses menulis yang didapatkan dari buku "Quantum Learning" dengan tambahan dan perubahan seperlunya.

  1. Mulailah Secepatnya
    Apa pun yang akan Anda tulis, mulailah sesegera mungkin untuk menuliskannya, jangan tunggu lama-lama. Jika suatu gagasan datang, segeralah menuliskannya walau Anda sedang enggan untuk menulis. Lain lagi jika Anda merasa kosong dari ide, segera duduklah di depan komputer dan hentakkan jari-jemari Anda di atas papan tekan (keyboard) atau ambillah bolpoin dan selembar kertas, pasti akan ada saja ide atau gagasan yang muncul. Dengan begitu, Anda bisa segera mulai menulis.
  2. Putarlah Musik
    Sambil menulis, putarlah musik kesukaan Anda untuk memerlancar arus ide/gagasan Anda. Belahan otak kiri kita bekerja berdasarkan logika dan otak kanan kita bekerja berdasarkan emosi. Dengan memutar musik, otak kanan kita ikut terstimulasi sehingga bisa menghadirkan unsur emosi pada tulisan yang membuat isi tulisan lebih hidup.
  3. Pilih Waktu yang Paling Sesuai
    Di antara kita, ada yang menulis dengan sangat baik pada pagi hari, sementara yang lain bisa lancar menulis di keheningan malam saat orang lain tidur lelap. Ada juga seorang penulis internasional yang aktivitas menulisnya seperti kelelawar, siang untuk istirahat, sedangkan malamnya ia habiskan untuk berkarya. Jadi, tiap pribadi punya waktu tersendiri yang paling efektif untuk menulis. Oleh karena itu, pilihlah waktu Anda yang paling dapat Anda nikmati (enjoy) untuk menulis, yang paling sesuai dengan suasana hati (mood) menulis Anda.
  4. Lakukan Olahraga
    Menulis merupakan aktivitas pikiran yang cukup menguras energi. Maka bila otak Anda sudah cukup tegang, segera keluarlah. Lakukan olahraga ringan agar otak mendapat cukup suplai oksigen sehingga pikiran Anda segar kembali.
  5. Pecahkan Menjadi Bagian Kecil
    Bila apa yang kita tulis merupakan sebuah proyek besar (seperti menulis sebuah buku, novel, dan sebagainya), maka pecah-pecahlah bagian yang besar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Lalu kerjakan satu bagian pada suatu saat. Seperti memecahkan sebuah batu sebesar kerbau, kita tidak mungkin menghantamnya sekaligus. Kita pecahkan satu per satu bagian kecil terlebih dahulu, pasti lama-lama semua akan terpecahkan juga.
  6. Bacalah Apa Saja
    Bacalah majalah, koran, novel, cerpen, lirik lagu, puisi, ensiklopedia, buku-buku nonfiksi, peribahasa, komik, atau apa saja. Hal ini dapat menambah wawasan Anda tentang kehidupan, penggunaan bahasa, dan gaya penulisan. Hal serupa juga dikatakan oleh Bapak Ahmad Tohari (penulis trilogi: Ronggeng Dukuh Paruk – Lintang Kemukus Dinihari – Jantera Bianglala) saat saya bersilaturahmi ke rumah beliau. Dikatakan juga, beliau bisa membaca sampai sepuluh novel sebelum menulis sebuah novel. Umumnya, seorang penulis adalah juga seorang pembaca yang "lahap" dan "rakus" (maksudnya dalam hal membaca).
  7. Gunakan Warna-Warna
    Pada saat Anda menulis draf kasar tulisan Anda, gunakan warna yang berbeda untuk tiap-tiap bagian atau gagasan. Hal ini akan membantu Anda untuk melihat semua bagian kertas dengan lebih baik. Warna-warna yang menarik akan mengaktifkan kerja otak kanan kita yang imajinatif sehingga kedua belah otak kita bisa bekerja secara kongruen.

 
Picture
Biografi, secara sederhana dapat dikatakan sebagai sebuah kisah riwayat hidup seseorang. Biografi dapat berbentuk beberapa baris kalimat saja, namun juga dapat berupa lebih dari satu buku.

Perbedaannya adalah, biografi singkat hanya memaparkan tentang fakta-fakta dari kehidupan seseorang dan peran pentingnya sementara biografi yang panjang meliputi, tentunya, informasi-informasi penting namun dikisahkan dengan lebih mendetail dan tentunya dituliskan dengan gaya bercerita yang baik.

Biografi menganalisa dan menerangkan kejadian-kejadian dalam hidup seseorang. Lewat biografi, akan ditemukan hubungan, keterangan arti dari tindakan tertentu atau misteri yang melingkupi hidup seseorang, serta penjelasan mengenai tindakan dan perilaku hidupnya. Biografi biasanya dapat bercerita tentang kehidupan seorang tokoh terkenal atau tidak terkenal, namun demikian, biografi tentang orang biasa akan menceritakan mengenai satu atau lebih tempat atau masa tertentu. Biografi seringkali bercerita mengenai seorang tokoh sejarah, namun tak jarang juga tentang orang yang masih hidup. Banyak biografi ditulis secara kronologis. Beberapa periode waktu tersebut dapat dikelompokkan berdasar tema-tema utama tertentu (misalnya "masa-masa awal yang susah" atau "ambisi dan pencapaian"). Walau begitu, beberapa yang lain berfokus pada topik-topik atau pencapaian tertentu.

Biografi memerlukan bahan-bahan utama dan bahan pendukung. Bahan utama dapat berupa benda-benda seperti surat-surat, buku harian, atau kliping koran. Sedangkan bahan-bahan pendukung biasanya berupa biografi lain, buku-buku referensi atau sejarah yang memaparkan peranan subyek biografi itu.

Hal-hal yang perlu dilakukan dalam menulis sebuah biografi antara lain:

·  Pilih seseorang yang menarik perhatian Anda.

·  Temukan fakta-fakta utama mengenai kehidupan orang tersebut.

·  Mulailah dengan ensiklopedia dan catatan waktu.

·  Pikirkan, apa lagi yang perlu Anda ketahui mengenai orang itu, bagian mana dari hidupnya yang ingin lebih banyak Anda tuliskan.

Beberapa pertanyaan yang mungkin dapat dijadikan pertimbangan misalnya:

  1. Apa yang membuat orang ini istimewa atau menarik?
  2. Dampak apa yang telah ia lakukan bagi dunia atau orang lain?
  3. Kata sifat apa yang mungkin akan sering Anda gunakan untuk menggambarkan orang ini?
  4. Contoh apa yang dapat dilihat dari hidupnya yang menggambarkan sifat tersebut?
  5. Kejadian apa yang membentuk atau mengubah kehidupan orang itu?
  6. Apakah ia mampu mengatasi rintangan tersebut? Apakah ia mengatasinya dengan mengambil resiko? Atau dengan keberuntungan?
  7. Apakah dunia akan menjadi lebih baik atau lebih buruk jika orang ini tidak pernah hidup? Bagaimana bisa dan mengapa?
Lakukan juga penelitian lebih lanjut dengan bahan-bahan dari perpustakaan atau internet untuk membantu Anda menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas serta supaya cerita Anda lebih menarik

 
Picture
Khasiat dan manfaat dari buah yang di Spanyol dikenal dgn nama graviola atau dgn nama Inggris soursop atau sirsak diakui sebagai pembunuh alami sel kanker yg ajaib dgn 10.000 kali lbh kuat dari pada terapi kemo. Beberapa peneliti di Health Sciences Institute mengakui jika buah sirsak memberikan efek anti tumor/kanker yg sangat kuat dan terbukti secara medis menyembuhkan segala jenis kanker.

Selain menyembuhkan kanker buah sirsak juga berfungsi sebagai antibakteri antijamur (fungi) efektif melawan berbagai jenis parasit/cacing menurunkan tekanan darah tinggi depresi stres dan menormalkan kembali sistem syaraf yg kurang baik. Penelitian Health Sciences Institute diambil berdasarkan kebiasaan hidup suku Indian yg hidup di hutan Amazon. Beberapa bagian dari pohon ini seperti kulit kayu akar daun daging buah dan biji selama berabad-abad menjadi obat bagi suku Indian. Graviola atau sirsak diyakini mampu menyembuhkan sakit jantung asma masalah liver (hati) dan rematik.

Sejak 1976 graviola telah terbukti sebagai pembunuh sel kanker yg luar biasa pada uji coba yg dilakukan oleh 20 Laboratorium independen yg berbeda dan dilakukan di bawah pengawasan The National Cancer Institute.

Suatu studi yg dipublikasikan oleh the Journal of Natural Products menyatakan bahwa studi yg dilakukan oleh Catholic University di Korea Selatan menyebutkan bahwa salah satu unsur kimia yg terkandung di dalam graviola mampu memilih membedakan dan membunuh sel kanker usus besar dgn 10.000 kali lbh kuat dibandingkan dgn adriamycin dan terapi kemo. Penemuan yg paling mencolok dari studi Catholic University ini adalah: graviola bisa menyeleksi memilih dan membunuh hanya sel jahat kanker sedangkan sel yg sehat tak tersentuh atau terganggu.

Graviola tak seperti terapi kemo yg tak bisa membedakan sel kanker dan sel sehat maka sel-sel reproduksi (seperti lambung dan rambut) dibunuh habis oleh terapi kemo sehingga timbul efek negatif rasa mual dan rambut rontok.Studi di Purdue University membuktikan bahwa daun graviola mampu membunuh sel kanker secara efektif terutama sel kanker: prostat pankreas dan paru-paru.

Hasil riset beberapa universitas itu membuktikan jika pohon ajaib dan buah ini bisa:

  1. Menyerang sel kanker dgn aman dan efektif secara alami tanpa rasa mual berat badan turun rambut rontok seperti yg terjadi pada terapi kemo.
  2. Melindungi sistim kekebalan tubuh dan mencegah dari infeksi yg mematikan.
  3. Energi meningkat dan penampilan fisik membaik.
  4. Secara efektif memilih target dan membunuh sel jahat dari 12 tipe kanker yg berbeda di antara kanker usus besar payudara prostat paru-paru dan pankreas.
  5. Daya kerja 10.000 kali lbh kuat dalam memperlambat pertumbuhan sel kanker dibandingkan dgn adriamycin dan terapi kemo yg biasa digunakan.
  6. Tidak seperti terapi kemo sari buah ini secara selektif hanya memburu dan membunuh sel-sel jahat dan tak membahayakan atau membunuh sel-sel sehat.

(Lebih lengkap http://www.inilah.com/berita/gaya-hidup/2009/10/24/172073/as-rahasiakan-obat-kanker-dari-buah-sirsak/)


 
Picture
Blimbing Wuluh menyebuhkanGusi berdarah
  • Mengkonsumsi buah belimbing wuluh baik segar maupun manisan secara rutin tiap hari
  • Dua buah belimbing wuluh dimakan tiap hari
Blimbing Wuluh sebagai Obat Gondongan
  • 1/2 genggam daun belimbing wuluh ditumbuk dgn 3 bawang putih. Kompreskan pada bagian yg gondongan.
  • 10 ranting muda belimbing wuluh berikut daun dan 4 butir bawang merah setelah dicuci bersih lalu ditumbuk halus. Balurkan ketempat yg sakit.
Blimbing Wuluh sebagai Obat Rematik
  • Segenggam daun belimbing wuluh dicuci tumbuk sampai halus tambahkan kapur sirih gosokkan ke bagian yg sakit.
  • 100 gr daun muda belimbing wuluh 10 biji cengkeh dan 15 biji merica dicuci lalu digiling halus tambahkan cuka secukup sampai menjadi adonan seperti bubur. Oleskan adonan bubur tadi ketempat yg sakit.
  • 5 buah belimbing wuluh 8 lembar daun kantil (Michelia champaca L.) 15 biji cengkeh 15 butir lada hitam dicuci lalu ditumbuk halus diremas dgn 2 sendok makan air jeruk nipis dan 1 sendok makan minyak kayu putih. Dipakai utk menggosok dan mengurut bagian tubuh yg sakit. Lakukan 2-3 kali sehari.
Blimbing Wuluh sebagai Obat Sariawan
  • 10 kuntum bunga belimbing wuluh asam jawa gula aren direbus dgn 3 gelas air sampai air tinggal 3/4 saring minum 2 kali sehari.
  • Segenggarn bunga belimbing wuluh gula jawa secukup dan 1 cangkir air direbus sampai kental. Setelah dingin disaring dipakai utk membersihkan mulut dan mengoles sariawan.
  • 2/3 genggam bunga belimbing wuluh dicuci lalu direbus dgn 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum sehari 3 kali 3/4 gelas. 3 buah belimbing wuluh 3 butir bawang merah 1 buah pala yg muda 10 lembar daun seriawan 3/4 sendok teh adas 3/4 jari pulosari dicuci lalu ditumbuk halus diremas dgn 3 sendok makan minyak kelapa diperas lalu disaring. Dipakai utk mengoles luka-luka akibat sariawan 6-7 kali sehari.
Blimbing Wuluh sebagai Obat Sakit gigi
  • Lima buah belimbing wuluh setelah dicuci bersih dikunyah dgn garam. Ulangi beberapa kali sampai hilang rasa sakitnya.
Blimbing Wuluh sebagai Obat Pagel linu
  • Satu genggam daun belimbing wuluh yg masih muda 10 biji cengkeh 15 biji lada digiling halus lalu tambahkan cuka secukupnya. Lumurkan ketempat yg sakit
Blimbing Wuluh sebagai Obat Penghilang Panu
  • Sepuluh buah belimbing wuluh dicuci lalu digiling halus tambahkan kapur sirih sebesar biji asam diremas sampai rata. Ramuan ini dipakai utk menggosok kulit yg terserang panu. Lakukan 2 kali sehari
Blimbing Wuluh sebagai Obat Sakit Gigi Berlubang
  • 5 buah belimbing wuluh dicuci bersih makan dgn sedikit garam kunyah ditempat gigi yg berlubang
Blimbing Wuluh sebagai Obat Penurun Tekanan Darah Tinggi
  • Siapkan 3 buah belimbing wuluh dan biji srigading 25 gr yg sudah dicuci bersih. Biji srigading ditumbuk halus. Masukkan ke dalam panci berisi 4 gelas air dan rebuslah bersama belimbing wuluh. Dinginkan lalu saring sebelum diminum. Cukup diminum 1 gelas sehari.
  • Buah yg besar dan berwarna hijau diparut ambil air dan diminum.
  • 3 buah belimbing diparut peras air diminum sekali sehari.
  • 3 buah belimbing wuluh dicuci lalu dipotong-potong seperlu direbus dgn 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring minum setelah makan pagi.
  • 10 buah belimbing wuluh 1 jari rimpang kunyit 1/4 genggam daun meniran 3 jari labu air 3 jari gula enau dicuci dan dipotong-potong seperlu lalu direbus dgn 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring minum. Sehari 3 x 3/4 gelas.
Blimbing Wuluh sebagai Obat Batuk
  • Daun bunga buah yg masing-masing sama banyak direbus dalam air yg mendidih selama 1/2 jam dan minum airnya.
  • Segenggam daun belimbing wuluh segenggam bunga dan 2 buah belimbing gula batu rebus dgn 2 gelas air sampai air tinggal setengah saring minum 2 kali sehari.
  • Segenggam bunga belimbing wuluh beberapa butir adas gula secukup dan air 1 cangkir ditim selama beberapa jam.
  • 25 kuntum bunga belimbing wuluh 1 jari rimpang temu-giring 1 jari kulit kayu manis 1 jari rimpang kencur 2 butir bawang merah 1/4 genggam pegagan 1/4 genggam daun saga 1/4 genggam daun inggu 1/4 genggam daun sendok dicuci dan dipotong-potong seperlu direbus dgn 5 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring diminum dgn madu seperlunya. Sehari 3 kali 3/4 gelas.
  • Buah belimbing wuluh dibuat manisan sehari makan 3 x 6-8 buah.
Blimbing Wuluh sebagai Obat Diabetes
  • Enam buah belimbing wuluh dilumatkan direbus dgn 1 gelas air sampai air tinggal setengah saring minum 2 kali sehari.
Blimbing Wuluh sebagai Obat Penghilang Jerawat
  • Siapkan 3 buah belimbing wuluh segar. Cuci hingga bersih. Buah diparut dan diberi sedikit garam.
  • Tempelkan pada kulit yg berjerawat. Lakukan 2 kali sehari.
  • Buah belimbing wuluh secukup dicuci lalu ditumbuk halus diremas dgn air garam seperlu utk menggosok muka yg berjerawat. Lakukan 3 kali sehari.
6 buah belimbing wuluh dan 1/2 sendok teh bubuk belerang digiling halus lalu diremas dgn 2 sendok makan air jeruk nipis. Ramuan ini dipakai utk menggosok dan melumas muka yg berjerawat. Lakukan 2-3 kali sehari.